Superstar pembalap F1 Lewis Hamilton tidak pernah malu saat berbagi keyakinannya dengan penggemar. Seorang advokat vokal untuk veganisme yang mengambil sikap tegas terhadap kekejaman terhadap hewan, sang bintang selalu memaksimalkan platformnya.
Dari berkolaborasi dalam lini pakaian berkelanjutan dengan Tommy Hilfiger hingga tampil dalam film dokumenter The Game Changers yang menyoroti atlet vegan, Lewis selamanya berani menyuarakan pendapatnya.
Hamilton Berbicara Tentang Rasisme
Kemarin, 50 negara bagian serta 18 negara terlibat dalam protes untuk menyoroti rasisme sistemik dan kebrutalan polisi. Saat Amerika Serikat dan dunia pada umumnya melakukan percakapan global tentang rasisme sistemik dan kebrutalan polisi, atlet Inggris ini menggunakan Instagram untuk membicarakan pengalamannya dengan rasisme, dan bagaimana mereka yang tinggal di negara selain AS tidak dibebaskan dari menghadapinya.
"Hamilton menggarisbawahi pengalaman hidupnya, kekuatan kamera ponsel dalam mendokumentasikan kasus kebrutalan polisi, dan memohon kepada pendengarnya, jangan duduk diam, tidak peduli warna kulit Anda."
Berikut adalah pernyataannya, diposting ke akun Instagram-nya, secara lengkap:
"Minggu terakhir ini sangat kelam. Saya gagal menahan emosi. Saya merasakan begitu banyak kemarahan, kesedihan, dan ketidakpercayaan pada apa yang dilihat mata saya.Saya benar-benar diliputi amarah saat melihat pengabaian yang begitu mencolok terhadap kehidupan rakyat kita. Ketidakadilan yang kita lihat saudara dan saudari kita hadapi di seluruh dunia berkali-kali menjijikkan dan HARUS dihentikan.
"Begitu banyak orang tampak terkejut, tetapi bagi kami, sayangnya, itu tidak mengejutkan. Kita yang berkulit hitam, cokelat, atau di antaranya, melihatnya setiap hari dan tidak perlu merasa seolah-olah kita dilahirkan bersalah, tidak termasuk, atau takut akan hidup kita berdasarkan warna kulit kita. Will Smith mengatakan yang terbaik, rasisme tidak bertambah buruk, itu difilmkan. Hanya sekarang dunia dilengkapi dengan kamera yang memiliki masalah ini bisa terungkap sedemikian besar.
"Hanya ketika ada kerusuhan dan jeritan untuk keadilan, kekuatan yang runtuh dan melakukan sesuatu, tetapi saat itu sudah sangat terlambat dan belum cukup dilakukan. Butuh ratusan ribu orang pengaduan dan bangunan untuk dibakar sebelum pejabat bereaksi dan memutuskan untuk menangkap Derek Chauvin atas pembunuhan, dan itu menyedihkan.
Sayangnya, Amerika bukanlah satu-satunya tempat di mana rasisme hidup dan kita terus gagal sebagai manusia ketika kita tidak dapat membela apa yang benar. Tolong jangan duduk diam, tidak peduli warna kulit Anda. Black Lives Matter."