Skip to main content

Cara berkomunikasi pesan keras di tempat kerja - muse

Tahap Perkembangan Anak 1 Tahun (April 2025)

Tahap Perkembangan Anak 1 Tahun (April 2025)
Anonim

Salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan orang secara tidak sengaja ketika berkomunikasi dengan orang lain adalah menyerahkan perasaan, perspektif, atau pengamatan mereka sebagai fakta. Ini terjadi terutama ketika berbagi pesan yang sulit, seperti umpan balik kritis untuk kolega atau bos. Tidak mengherankan, ini sering mengarah pada konflik atau frustrasi, alih-alih resolusi atau perubahan yang Anda tuju.

Dalam situasi seperti itu, kuncinya adalah untuk menghindari menularkan perasaan Anda sebagai pernyataan objektif, dan khususnya untuk menghindari melakukannya dengan cara yang bisa muncul sebagai penilaian. Ambil dua contoh ini untuk memberikan umpan balik kolega yang tampaknya sudah diperiksa:

"Kamu tidak tertarik dengan apa yang aku katakan di pertemuan minggu lalu."

"Ketika saya membagikan ide-ide saya di pertemuan minggu lalu, saya perhatikan Anda tidak melakukan kontak mata atau berbagi pikiran, dan saya merasa Anda tidak tertarik dengan apa yang saya katakan."

Mantan menyatakan perasaan Anda sebagai fakta, dan itu menutup pembicaraan dengan memberi kolega Anda kesempatan untuk menyangkal atau tidak setuju - dia mungkin menjawab, "Yah tidak, saya sebenarnya sangat tertarik."

Namun, dalam contoh kedua, kolega Anda tidak dapat berdebat dengan perasaan Anda. Anda juga membuat lebih sulit untuk menyangkal dengan memberikan spesifik tentang apa yang membuat Anda memahami situasi seperti yang Anda lakukan. Bahkan jika dia tidak bermaksud jahat, kamu merasa dia tidak tertarik. Percakapan sekarang bisa fokus pada efeknya, bukan pada niatnya.

Kuncinya adalah dengan menggunakan rumus sederhana ini: "Ketika kamu melakukannya / berkata X, aku merasa Y."

Anda bahkan dapat menambahkan "Lain kali, akan lebih bagus jika Anda bisa melakukan Z" jika ada perubahan yang dapat ditindaklanjuti yang menurut Anda akan membantu. Dengan sedikit latihan, strategi ini bisa menjadi kebiasaan dan menjadikan Anda ahli dalam menangani percakapan yang menantang.